BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Dalam hal ini, guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar. Guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, ketrampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran. (E. Mulyasa, 2005 : 117).
Kegiatan pembelajaran adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut dan akan melibatkan semua komponen pengajaran, dan juga akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002 : 51).
Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang dapat memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang telah dipelajarinya. Dengan cara tersebut siswa terhindar dari materi-materi yang tidak menunjang pencapaian kompetensi. (Abdul Majid dan Dian Andayani).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan masyarakat terhadap kurikulum 1994, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. KBK merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Dengan demikian, KBK diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan (E. Mulyasa, 2003 : 165).
Pendekatan pembelajaran yang menunjang penciptaan motivasi belajar adalah pembelajaran bermakna. Motivasi dapat tercipta kalau guru juga bisa meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. (Abdul Majid dan Dian Andayani, 2004 : 94).
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, yang berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan ketahanan pelaku atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. (Marsinis Yamin, 2005 : 80).
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran.Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku menusia termasuk perilaku belajar.
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam.
Dilihat dari sejarah perkembangan Islam, pendidikan Islam berproses dari konsep sistematik yang berintikan pada pembentukan manusia muslim muttaqin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Oleh karena itu orientasi pendidikan Agama Islam secara operasional adalah terarah pada cita-cita hidup Islam dalam seluruh bidang kehidupan umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (Agama-agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan sesama manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi oleh keresahan”
(QS. Ali Imron : 12)
(Depag, 2001 : 94 )
Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebalikan (hasanah) di akhirat kelak.
Dengan melihat arti pendidikan Islam dan ruang lingkupnya, jelaslah bahwa dengan pendidikan Islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik (berakhlak ulkarimah) berdasarkan pada ajaran agama Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
2. Bagaimana motivasi belajar anak, di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
3. Bagaimana pengaruh intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) terhadap motivasi belajar siswa kelas II bidang studi PAI, di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1 Untuk mengetahui tingkat intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
2 Untuk mengetahui motivasi belajar siswa-siswi kelas II di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
3 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) terhadap motivasi belajar siswa kelas II bidang studi PAI di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2002 : 64). Sedangkan menurut Sugiyono (2001 : 39). Hipotesis adalah jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Kedua pengertian di atas pada hakikatnya sama , jadi hipotesa dari judul penelitian ini adalah “Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) terhadap motivasi belajar studi PAI kelas di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a). Secara Teoritik
- Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti serta memberikan informasi agar bisa dikembangkan dan diteliti ulang.
- Dapat memberikan wacana tentang pentingnya motovasi belajar dalam proses pendidikana terutama dalam konteks pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diberlakukan oleh beberapa sekolah saja.
b). Secara Praktis
- Pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi semua lembaga pendidikan yang setingkat khususnya bagi lembaga pendidikan SMP Negeri 1 Jogoroto, tentang perlunya memahami masalah pembelajaran KBK terhadap motivasi belajar siswa kelas II bidang studi PAI, sehingga diharapkan siswa-siswa kelas II bisa mempunyai cara untuk menghadapi masalah yang dihadapinya dan apa yang dilakukan nanti menimbulkan sesuatu yang sia-sia.
F. Batasan Operasional
Untuk menyamakan pemahaman dan menghindari penafsiran yang berbeda-beda yang mungkin terjadi dalam pembahasan penelitian ini, maka penulis memandang perlu memberikan batasan-batasan istilah atau operasonal sebagai berikut :
1. Pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (E. Mulyasa, 2003 : 39).
2. Motivasi belajar siswa bidang studi PAI
Agama adalah suatu dorongan atau keinginan yang tumbuh atau timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan aktifitas belajar agama atau ilmu-ilmu agama.
Dengan kata lain bahwa motivasi adalah suatu keadaan psikologi yang merangsang dan memberi arah terhadap aktifitas siswa, sebagai kekuatan yang menggerakkan dan mendorong aktifitas seseorang untuk menuju ke atas tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian skripsi ini, adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, batasan operasional dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian pustaka terdiri dari :
1. Tinjauan tentang intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), meliputi : karakteristik dan landasan hukum penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik peserta didik dan peran guru dalam proses pembelajaran dan strategi pembelajaran.
2. Tinjauan tentang motivasi belajar bidang studi PAI, meliputi motivasi dalam upaya belajar dan dan pembelajaran, proses motivasi dalam belajar dan asumsi tentang bidang studi PAI
3. Tinjauan tentang asumsi mengenai bidang studi PAI da format silabus PAI.
BAB III : Metode Penelitian terdiri dari rancangan penelitian, populasi dan sample, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi tentang : deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V : Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran serta kata penutup.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Dalam hal ini, guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar. Guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, ketrampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran. (E. Mulyasa, 2005 : 117).
Kegiatan pembelajaran adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut dan akan melibatkan semua komponen pengajaran, dan juga akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002 : 51).
Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang dapat memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang telah dipelajarinya. Dengan cara tersebut siswa terhindar dari materi-materi yang tidak menunjang pencapaian kompetensi. (Abdul Majid dan Dian Andayani).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan masyarakat terhadap kurikulum 1994, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. KBK merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Dengan demikian, KBK diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan (E. Mulyasa, 2003 : 165).
Pendekatan pembelajaran yang menunjang penciptaan motivasi belajar adalah pembelajaran bermakna. Motivasi dapat tercipta kalau guru juga bisa meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. (Abdul Majid dan Dian Andayani, 2004 : 94).
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, yang berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan ketahanan pelaku atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. (Marsinis Yamin, 2005 : 80).
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran.Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku menusia termasuk perilaku belajar.
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam.
Dilihat dari sejarah perkembangan Islam, pendidikan Islam berproses dari konsep sistematik yang berintikan pada pembentukan manusia muslim muttaqin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Oleh karena itu orientasi pendidikan Agama Islam secara operasional adalah terarah pada cita-cita hidup Islam dalam seluruh bidang kehidupan umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (Agama-agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan sesama manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi oleh keresahan”
(QS. Ali Imron : 12)
(Depag, 2001 : 94 )
Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebalikan (hasanah) di akhirat kelak.
Dengan melihat arti pendidikan Islam dan ruang lingkupnya, jelaslah bahwa dengan pendidikan Islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik (berakhlak ulkarimah) berdasarkan pada ajaran agama Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
2. Bagaimana motivasi belajar anak, di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
3. Bagaimana pengaruh intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) terhadap motivasi belajar siswa kelas II bidang studi PAI, di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1 Untuk mengetahui tingkat intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
2 Untuk mengetahui motivasi belajar siswa-siswi kelas II di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
3 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) terhadap motivasi belajar siswa kelas II bidang studi PAI di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2002 : 64). Sedangkan menurut Sugiyono (2001 : 39). Hipotesis adalah jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Kedua pengertian di atas pada hakikatnya sama , jadi hipotesa dari judul penelitian ini adalah “Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) terhadap motivasi belajar studi PAI kelas di SMP Negeri 1 Jogoroto Jombang tahun pelajaran 2005-2006.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a). Secara Teoritik
- Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti serta memberikan informasi agar bisa dikembangkan dan diteliti ulang.
- Dapat memberikan wacana tentang pentingnya motovasi belajar dalam proses pendidikana terutama dalam konteks pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diberlakukan oleh beberapa sekolah saja.
b). Secara Praktis
- Pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi semua lembaga pendidikan yang setingkat khususnya bagi lembaga pendidikan SMP Negeri 1 Jogoroto, tentang perlunya memahami masalah pembelajaran KBK terhadap motivasi belajar siswa kelas II bidang studi PAI, sehingga diharapkan siswa-siswa kelas II bisa mempunyai cara untuk menghadapi masalah yang dihadapinya dan apa yang dilakukan nanti menimbulkan sesuatu yang sia-sia.
F. Batasan Operasional
Untuk menyamakan pemahaman dan menghindari penafsiran yang berbeda-beda yang mungkin terjadi dalam pembahasan penelitian ini, maka penulis memandang perlu memberikan batasan-batasan istilah atau operasonal sebagai berikut :
1. Pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (E. Mulyasa, 2003 : 39).
2. Motivasi belajar siswa bidang studi PAI
Agama adalah suatu dorongan atau keinginan yang tumbuh atau timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan aktifitas belajar agama atau ilmu-ilmu agama.
Dengan kata lain bahwa motivasi adalah suatu keadaan psikologi yang merangsang dan memberi arah terhadap aktifitas siswa, sebagai kekuatan yang menggerakkan dan mendorong aktifitas seseorang untuk menuju ke atas tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian skripsi ini, adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, batasan operasional dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian pustaka terdiri dari :
1. Tinjauan tentang intensitas pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), meliputi : karakteristik dan landasan hukum penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik peserta didik dan peran guru dalam proses pembelajaran dan strategi pembelajaran.
2. Tinjauan tentang motivasi belajar bidang studi PAI, meliputi motivasi dalam upaya belajar dan dan pembelajaran, proses motivasi dalam belajar dan asumsi tentang bidang studi PAI
3. Tinjauan tentang asumsi mengenai bidang studi PAI da format silabus PAI.
BAB III : Metode Penelitian terdiri dari rancangan penelitian, populasi dan sample, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi tentang : deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V : Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran serta kata penutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar