BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai pendidikan formal mempunyai kewajiban dan tanggung jawab mendidik, membina ,melatih dan membekali para siswa sebagai generasi penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional , untuk menuju tercapainya masyarakat adil dan makmur , seperti dalam program pendidikan telah disebutkan tentang tujuan pendidikan nasional adalah
“Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia ,yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur , berkepribadian , mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani .Pendidikan Nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotic dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan social serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan, iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, dan berkeinginan untuk maju
Bila diperhatikan tujuan pendidikan nasional tersebut diatas, bahwa dalam pendidikan tersebut bertujuan mengantarkan manusia menjadi manusia yang berguna dan bertanggung jawab. Menyatakan bahwa diantara ulama-ulama mutaakhir yang telah menyentuh persoalan tanggung jawab adalah Abbas Mahmud Al-Akkad yang menganggap rasa tanggung jawab sebagai salah satu ciri pokok bagi manusia pada pengertian Al-Quran dan islam, sehingga dapat ditakrifkan manusia sebaagai “ Makhluk yang bertanggung jawab “
GBHN juga menegaskan bahwa, generasi muda termasuk para siswa, dan para siswa adalah penerus cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan pancasila dan UUD1945
Manusia sebagai makhluk yang mulia diciptakan oleh Allah sebagai dan pelaksana ajaran, oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan, sesuai dengan kedudukannya yang mulia itu, Allah menciptakan manusia bentuk fisik yang bagus dan seimbang
Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi itu, Allah memperlengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkaan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya, ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia adalah karena akal dan perasaan, setiaap orang menyadari bahwa ia mempunyai akal dan perasaan, akal pusatnya di otak, digunakan untuk berfikir, perasaan pusatnya dihati, digunakan untuk merasa dan dalam tingkat paling tinggi, umumnya rasa itu berasal dari gejala yang merangsang alat dria, namun ia selalu melalui pengolahan otak (pikiran) untuk itu selanjutnya diteruskan ke hati, penggunaan akal dan perasaan dapat menentukan kedudukan seseorang dalam lingkungan sosialnya, dapat membuat dia senang dan marah. Kemampuan berfikir daan merasa ini merupakan nikmat anugerah Tuhan yang paling besar, dan ini pulalah yang membuat manusia itu istimewa dan mulia dibanndingkan dengan makhluk yang lainnya.
Karena akal itu merupakan alat untuk menuntut ilmu dan ilmu merupakan alat untuk mempertahankan kesulitan manusia, maka islam memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu, bukan saja ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya. Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui pengalaman, informasi, perasaan dan melalui instuisi, ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berfikir) dan perasaan tentang sesuatu yang diketahui itu.
Akibat manusia menggunakan akal pikirannya, perasaannya dan ilmu pengetahuannya tumbuhlah kebudayaan, baik terbentuk sikap, tingkah laku, cara hidup ataupun berupa benda, irama, bentuk dan sebagainya. semua yang terkumpul dalam otak manusia yang berbentuk ilmu pengetahuan adalah kebudayaan, disamping unutk kesejahteraan dan ketenangan, kebudayaan juga dapat berbahaya dalam kehidupan. Budaya yang menurut pikiran dan perasaan semata, tanpa pertimbangan norma etika dan agama, akan menimbulkan bahaya, baik bahaya itu pada pelakunya sendiri, maupun pada orang atau kelompok lain, karena itu kebidayaan harus diikat dengan norma, etika dan agama, agama islam dipandang tidak saja sebagai pengikat, melainkan juga sekaligus sebagai sumber atau kebudayaan, kebudayaan islam diciptakan oleh orang islam sendiri, sebab orang islam berfikir dan bertindak sesuai dengan pedoman yang digariskan oleh ajaran islam
Untuk meraih martabat yang lebih tinggi, manusia memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dalam belajar baik belajar dalam keluarga, sekolah masyarakat, dan begitu pula pendidikan yang ada di sekolah tidak hanya cukup pada jam-jam pelajaran saja, namun perlu ditunjang dengan pendidikan ekstra kurikuler, khususnya kegiatan pramuka, secara teoritis kegiatan pramuka sangat berpengaruh dengan sikap kemandirian siswa. Siswa, semakin aktif siswa mengikuti kegiatan pramuka, ia semakin bertambah sikap kemandiriannya, begitu pula sebaliknya, tetapi secara praktisnya apakah siswa yang mengikuti kegiatan pramuka akan mengalami hambatan dalam proses belajarnya, atau dapat menunjang keberhasilannya? Untuk mengetahui lebih jelas maka peneliti mengangkat permasalahan ini dengan judul.
“ Korelasi antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogororto Kab. Jombang tahun ajaran 2005-2006.
B. RUMUSAN MASALAH
Merujuk dari belakang masalah tersebut diatas maka yang menjadi pokok permasalan ini adalah
“Apakah ada hubungan antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogororto Kab. Jombang “
C. BATASAN MASALAH
Untuk menyamakan pemahaman dan menghindarkan penafsiran yang berbeda-beda terhadap skripsi ini, maka penulis anggap perlu memberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Kegiatan pramuka. yang dimaksud dengan kegiatan pramuka adalah suatu kegiatan yang mana selalu mengutamakan keluhuran budi, keluhuran watak, ketinggian mental, moral dan kecerdasan, keterampilan serta kesehatan jasmani dan rohani.
2. Sikap kemandirian siswa. Yang dimaksud dengan sikap kemandirian siswa adalah kecenderungan individu dalam memberikan respon yang menggambarkan suatu keadaan dalam diri individu untuk dapat berdiri sendiri yang ditandai dengan rasa percaya diri, bertanggung jawab. Ketidak tergantungan dalam melakukan sesuatu dan dapat mengambil keputusan sendiri. Untuk menmcapai sikap mandiri diperlukannya belajar dan latihan.
D. PENEGASAN JUDUL
Agar dalam kegiatan penelitian ini tidak menimbulkan salah pengertian dan penafsiran, maka perlu penegasan istilah-istilah yang terurai dalam judul skripsi yang berbunyi “ Korelasi antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa di MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang “ berdasarkan judul tersebut dapat diberikan suatu penjelasan secara singkat sebagai berikut :
Korelasi :Hubungan timbal balik atau sebab akibat
Kegiatan pramuka :Suatu kegiatan yang mana selalu mengutamakan keluhuran budi, keluhuran watak, ketinggian mental, moral dan keceredasan, keterampilan serta kesehatan jasmani dan rohani.
Sikap : adalah cara beraksi yang bersifat potensial, atau
berupa kesiapan, kesediaan dan kecenderungan
Merasakan berperilaku terhadap obyek tertentu
Kemandirian : berasal dari kata mandiri yang mendapat imbuhan
Ke-an yang artinya suatu yang tidak menggantungkan diri kepada orang lain yakni dapat berdiri sendiri
Siswa :seorang individu yang sedang belajar di sekolah tertentu
MI Hasyim Asy’ari :suatu lembaga pendidikan agama dibawah naungan Departemen Agama
E. ALASAN MEMILIH JUDUL
Dalam penulisan skripsi ini, beberapa alasan pemilihan judul yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Pentingnya mengikuti kegiatan pramuka adalah untuk menciptakan kepribadian yang berwatak daan berbudi pekerti luhur.
2. Pentingnya sikap kemandirian adalah untuk memberikan respon yang menggambarkan suatu keadaan dalam diri individu untuk dapat berdiri sendiri.
3. Judul tersebut masih dalam jangkauan peneliti, baik dari segi pembiayaan, tenaga, waktu dan fasilitas yang tersedia.
F. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
- TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan
Tujuan penelitian ini sebagai berikut :
“Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang”
- KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan memberikan manfaa
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis : Akan menambah khazanah keilmuan khususnya dalam ilmu pendidikan dengan harapan dapat dikembanngkan lebih lanjut oleh pakar pendidikan atau semua pihak yang berkepentingan
2. Secara Praktis : Akan memberikan masukan pada pihak-pihak yang terkait pada pendidikan di MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang tahun ajaran 2005-2006 dalam hal ini kegiatan pramuka .
G.HIPOTESIS MASALAH
Adapun dalam penelitian ini hipotesis alternatif sementara adalah sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa di MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang tahun ajaran 2005-2006.
H.SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini diklasifikasikan menjadi lima bab kemudian terbagi menjadi beberapa sub bab yang saling berkaitan, sehingga antara yang satu dengan yang lainnya berkaitan dan berhubungan, semua itu ditujukan agar permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan dapat terjawab dengan tuntas. Adapun sistematika dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I :Pendahuluan . yang berisi latar belakang masalah pengambilan judul skripsi yang penulis bahas, kemudian ditarik suatu rumusan masalah, setelah itu dicantumkan batasan masalah, penegasan judul, alas an memilih judul, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis masalah, dan diakhiri dengan sistematika pembahasan
BAB II :Dalam bab ini membahas landasan teori, Yang berisikan pembahasan tentang kegiatan pramuka, pengertian kegiatan pramuka, tujuan pendidikan ekstra kurikuler, pengertian pramuka, tujuan gerakan pramuka, fungsi utama gerakan pramuka, tugas pokok gerakan pramuka, bahasan tentang sikap mandiri, pengertian sikap, ciri-ciri sikap, aspek-aspek sikap, pembentukan dan perubahan sikap, pentimgnya sikap,factor-faktor yang mempengaruhi sikap, sikap kemandirian siswa, hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadap sikap kemandirian siswa.
BAB III :Dalam bab ini membahas tentang metodologi penelitian. Yang didalamnyameliputi lokasi penelitian, populasi dan sample, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB IV :Penilaian dan pembahasan. Yang akan menyajikan tentang deskripsi hasil penelitian dan pengujian hipotesis.
BAB V :Bab ini merupakan bab yang terakhir dari seluruh pembahasan, dalam skripsi ini meliputi kesimpulan hasil dari seluruh rangkaian penelitian dan saran-saran yang diberikan untuk memberi sumbangan pikiran kemudian skripsi ini dilengkapi dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai pendidikan formal mempunyai kewajiban dan tanggung jawab mendidik, membina ,melatih dan membekali para siswa sebagai generasi penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional , untuk menuju tercapainya masyarakat adil dan makmur , seperti dalam program pendidikan telah disebutkan tentang tujuan pendidikan nasional adalah
“Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia ,yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur , berkepribadian , mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani .Pendidikan Nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotic dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan social serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan, iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, dan berkeinginan untuk maju
Bila diperhatikan tujuan pendidikan nasional tersebut diatas, bahwa dalam pendidikan tersebut bertujuan mengantarkan manusia menjadi manusia yang berguna dan bertanggung jawab. Menyatakan bahwa diantara ulama-ulama mutaakhir yang telah menyentuh persoalan tanggung jawab adalah Abbas Mahmud Al-Akkad yang menganggap rasa tanggung jawab sebagai salah satu ciri pokok bagi manusia pada pengertian Al-Quran dan islam, sehingga dapat ditakrifkan manusia sebaagai “ Makhluk yang bertanggung jawab “
GBHN juga menegaskan bahwa, generasi muda termasuk para siswa, dan para siswa adalah penerus cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan pancasila dan UUD1945
Manusia sebagai makhluk yang mulia diciptakan oleh Allah sebagai dan pelaksana ajaran, oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan, sesuai dengan kedudukannya yang mulia itu, Allah menciptakan manusia bentuk fisik yang bagus dan seimbang
Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi itu, Allah memperlengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkaan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya, ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia adalah karena akal dan perasaan, setiaap orang menyadari bahwa ia mempunyai akal dan perasaan, akal pusatnya di otak, digunakan untuk berfikir, perasaan pusatnya dihati, digunakan untuk merasa dan dalam tingkat paling tinggi, umumnya rasa itu berasal dari gejala yang merangsang alat dria, namun ia selalu melalui pengolahan otak (pikiran) untuk itu selanjutnya diteruskan ke hati, penggunaan akal dan perasaan dapat menentukan kedudukan seseorang dalam lingkungan sosialnya, dapat membuat dia senang dan marah. Kemampuan berfikir daan merasa ini merupakan nikmat anugerah Tuhan yang paling besar, dan ini pulalah yang membuat manusia itu istimewa dan mulia dibanndingkan dengan makhluk yang lainnya.
Karena akal itu merupakan alat untuk menuntut ilmu dan ilmu merupakan alat untuk mempertahankan kesulitan manusia, maka islam memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu, bukan saja ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya. Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui pengalaman, informasi, perasaan dan melalui instuisi, ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berfikir) dan perasaan tentang sesuatu yang diketahui itu.
Akibat manusia menggunakan akal pikirannya, perasaannya dan ilmu pengetahuannya tumbuhlah kebudayaan, baik terbentuk sikap, tingkah laku, cara hidup ataupun berupa benda, irama, bentuk dan sebagainya. semua yang terkumpul dalam otak manusia yang berbentuk ilmu pengetahuan adalah kebudayaan, disamping unutk kesejahteraan dan ketenangan, kebudayaan juga dapat berbahaya dalam kehidupan. Budaya yang menurut pikiran dan perasaan semata, tanpa pertimbangan norma etika dan agama, akan menimbulkan bahaya, baik bahaya itu pada pelakunya sendiri, maupun pada orang atau kelompok lain, karena itu kebidayaan harus diikat dengan norma, etika dan agama, agama islam dipandang tidak saja sebagai pengikat, melainkan juga sekaligus sebagai sumber atau kebudayaan, kebudayaan islam diciptakan oleh orang islam sendiri, sebab orang islam berfikir dan bertindak sesuai dengan pedoman yang digariskan oleh ajaran islam
Untuk meraih martabat yang lebih tinggi, manusia memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dalam belajar baik belajar dalam keluarga, sekolah masyarakat, dan begitu pula pendidikan yang ada di sekolah tidak hanya cukup pada jam-jam pelajaran saja, namun perlu ditunjang dengan pendidikan ekstra kurikuler, khususnya kegiatan pramuka, secara teoritis kegiatan pramuka sangat berpengaruh dengan sikap kemandirian siswa. Siswa, semakin aktif siswa mengikuti kegiatan pramuka, ia semakin bertambah sikap kemandiriannya, begitu pula sebaliknya, tetapi secara praktisnya apakah siswa yang mengikuti kegiatan pramuka akan mengalami hambatan dalam proses belajarnya, atau dapat menunjang keberhasilannya? Untuk mengetahui lebih jelas maka peneliti mengangkat permasalahan ini dengan judul.
“ Korelasi antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogororto Kab. Jombang tahun ajaran 2005-2006.
B. RUMUSAN MASALAH
Merujuk dari belakang masalah tersebut diatas maka yang menjadi pokok permasalan ini adalah
“Apakah ada hubungan antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogororto Kab. Jombang “
C. BATASAN MASALAH
Untuk menyamakan pemahaman dan menghindarkan penafsiran yang berbeda-beda terhadap skripsi ini, maka penulis anggap perlu memberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Kegiatan pramuka. yang dimaksud dengan kegiatan pramuka adalah suatu kegiatan yang mana selalu mengutamakan keluhuran budi, keluhuran watak, ketinggian mental, moral dan kecerdasan, keterampilan serta kesehatan jasmani dan rohani.
2. Sikap kemandirian siswa. Yang dimaksud dengan sikap kemandirian siswa adalah kecenderungan individu dalam memberikan respon yang menggambarkan suatu keadaan dalam diri individu untuk dapat berdiri sendiri yang ditandai dengan rasa percaya diri, bertanggung jawab. Ketidak tergantungan dalam melakukan sesuatu dan dapat mengambil keputusan sendiri. Untuk menmcapai sikap mandiri diperlukannya belajar dan latihan.
D. PENEGASAN JUDUL
Agar dalam kegiatan penelitian ini tidak menimbulkan salah pengertian dan penafsiran, maka perlu penegasan istilah-istilah yang terurai dalam judul skripsi yang berbunyi “ Korelasi antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa di MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang “ berdasarkan judul tersebut dapat diberikan suatu penjelasan secara singkat sebagai berikut :
Korelasi :Hubungan timbal balik atau sebab akibat
Kegiatan pramuka :Suatu kegiatan yang mana selalu mengutamakan keluhuran budi, keluhuran watak, ketinggian mental, moral dan keceredasan, keterampilan serta kesehatan jasmani dan rohani.
Sikap : adalah cara beraksi yang bersifat potensial, atau
berupa kesiapan, kesediaan dan kecenderungan
Merasakan berperilaku terhadap obyek tertentu
Kemandirian : berasal dari kata mandiri yang mendapat imbuhan
Ke-an yang artinya suatu yang tidak menggantungkan diri kepada orang lain yakni dapat berdiri sendiri
Siswa :seorang individu yang sedang belajar di sekolah tertentu
MI Hasyim Asy’ari :suatu lembaga pendidikan agama dibawah naungan Departemen Agama
E. ALASAN MEMILIH JUDUL
Dalam penulisan skripsi ini, beberapa alasan pemilihan judul yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Pentingnya mengikuti kegiatan pramuka adalah untuk menciptakan kepribadian yang berwatak daan berbudi pekerti luhur.
2. Pentingnya sikap kemandirian adalah untuk memberikan respon yang menggambarkan suatu keadaan dalam diri individu untuk dapat berdiri sendiri.
3. Judul tersebut masih dalam jangkauan peneliti, baik dari segi pembiayaan, tenaga, waktu dan fasilitas yang tersedia.
F. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
- TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan
Tujuan penelitian ini sebagai berikut :
“Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang”
- KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan memberikan manfaa
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis : Akan menambah khazanah keilmuan khususnya dalam ilmu pendidikan dengan harapan dapat dikembanngkan lebih lanjut oleh pakar pendidikan atau semua pihak yang berkepentingan
2. Secara Praktis : Akan memberikan masukan pada pihak-pihak yang terkait pada pendidikan di MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang tahun ajaran 2005-2006 dalam hal ini kegiatan pramuka .
G.HIPOTESIS MASALAH
Adapun dalam penelitian ini hipotesis alternatif sementara adalah sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan antara kegiatan pramuka dengan sikap kemandirian siswa di MI Hasyim Asy’ari Kec. Jogoroto Kab. Jombang tahun ajaran 2005-2006.
H.SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini diklasifikasikan menjadi lima bab kemudian terbagi menjadi beberapa sub bab yang saling berkaitan, sehingga antara yang satu dengan yang lainnya berkaitan dan berhubungan, semua itu ditujukan agar permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan dapat terjawab dengan tuntas. Adapun sistematika dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I :Pendahuluan . yang berisi latar belakang masalah pengambilan judul skripsi yang penulis bahas, kemudian ditarik suatu rumusan masalah, setelah itu dicantumkan batasan masalah, penegasan judul, alas an memilih judul, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis masalah, dan diakhiri dengan sistematika pembahasan
BAB II :Dalam bab ini membahas landasan teori, Yang berisikan pembahasan tentang kegiatan pramuka, pengertian kegiatan pramuka, tujuan pendidikan ekstra kurikuler, pengertian pramuka, tujuan gerakan pramuka, fungsi utama gerakan pramuka, tugas pokok gerakan pramuka, bahasan tentang sikap mandiri, pengertian sikap, ciri-ciri sikap, aspek-aspek sikap, pembentukan dan perubahan sikap, pentimgnya sikap,factor-faktor yang mempengaruhi sikap, sikap kemandirian siswa, hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadap sikap kemandirian siswa.
BAB III :Dalam bab ini membahas tentang metodologi penelitian. Yang didalamnyameliputi lokasi penelitian, populasi dan sample, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB IV :Penilaian dan pembahasan. Yang akan menyajikan tentang deskripsi hasil penelitian dan pengujian hipotesis.
BAB V :Bab ini merupakan bab yang terakhir dari seluruh pembahasan, dalam skripsi ini meliputi kesimpulan hasil dari seluruh rangkaian penelitian dan saran-saran yang diberikan untuk memberi sumbangan pikiran kemudian skripsi ini dilengkapi dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar